Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

R/ Quantum Sufficit (q.s)

Kepada hati,  Berbahagialah secukupnya,  Bersedihlah secukupnya, Mendambalah secukupnya,  Merindulah secukupnya, Jadi hati,  Kau jangan patah,  Kau jangan lemah,  Kau jangan lelah,  Jangan pernah...  Maka hatiku,  Tersentuhlah secukupnya, Lalu hatimu, Cukup ditandai quantum sufficit jua, Diresepkan pun begitu, Dan kalau bagimu sukar, mungkin aku bisa bantu menakar? Eh# Cukupkan, hati? Jemari's Wines🍁 📍Kala terbuka catatan lama, catatan farmasetika dasar, 4 tahun silam 📍Ditujukan untuk banyak hati...yang kadang kurang hati-hati, agar lebih menjaga hati eheheeee *A/N quantum sufficit: secukupnya

Secangkir Teh

Ada suatu waktu, katakanlah aku dengan segala macam pemikiranku, tidak sama sekali satu ruang dengan pemikiran bapak. Kita sama-sama mempertahankan pemikiran di ruang sendiri-sendiri, tanpa berniat keluar untuk menggapai titik temu. Berputar-putar hanya di lintasan masing-masing, maka sampai kapanpun jangan harap kita akan bersinggungan. Nyatanya, hanya akan ada hening yang tercipta syahdu.  Bila sudah seperti ini, lantas secangkir teh buat bapak, selalu mampu menyampaikan isi hatiku. Secangkir teh yang selalu memungkinkan menjadi konduktor antara dua kepala, kepalaku, dan bapak. Dan secangkir teh manis, yang selalu jadi ide termanis untuk anak perempuan yang kadangkala takut menyampaikan maaf pada ayahnya. Bahkan secangkir teh, selalu bisa jadi langkah awal untuk mengambil hatinya bapak. Persembahan kecil, yang mungkin membuat bapak jadi tersadar, anaknya sudah dewasa...untuk menyampaikan maksud hati tanpa dimulai derai-derai air mata. Hanya dengan secangkir teh-lah, yang menurut