Langsung ke konten utama

Sekresi Ilmu

Menarik bukan, mendengar istilah sekresi ilmu? tentu saja ini berbeda dengan istilah sekresi tubuh. Karena, sekresi yang dikeluarkan ini bukanlah substansi kimia berupa lendir (enzim dan hormon) yang dikeluakan oleh sel dan kelenjar, yang dikeluarkan adalah ilmu (gagasan, pikiran, pengetahuan). Persamaannya keduanya masih bermanfaat bagi tubuh "si empunya", hanya saja tanpa disadari ilmu yang sebenarnya tidak dikeluarkan langsung oleh tubuh, memberikan efek dan manfaat bagi orang lain.

Menulis merupakan salah satu cara "sekresi ilmu" tidak langsung yang bahkan hasilnya bisa lebih luas dalam waktu cepat dibanding secara langsung. Bagaimana dengan yang langsung? contohnya, bisa saat diskusi atau memberi pemahaman face to face ke orang lain, dan tentu saja hasilnya terbatas. Walaupun, bisa saja orang yang satu memberi pemahaman ke yang lainnya setelah mendapat pemahaman dari orang lain. Namun, disaat bersamaan, berapa banyak orang yang bisa membaca tulisan yang di share di media sosial, dibukukan, atau diedarkan? lalu mereka mendiskusikannya? Lalu tanpa sadar mereka bicara "menurut sumber yang saya baca..." atau "menurut blognya si wines....", dan sekejab saja mereka mulai tertarik membacanya. Subhanaallah,bukan main tidak terbayang seberapa banyak "Sekresi ilmu" yang kita lakukan, tanpa kita sadari.

Sekresi ilmu secara langsung maupun tidak langsung tentu saja keduanya sangat bermanfaat. Namun, akan lebih baik saat kita bisa melakukan keduanya. Saat ada kesempatan melakukan sekresi ilmu secara langsung, why not? Lalu saat ada kesempatan secara tidak langsung (menulis), mari bagikan dan tebarkan hal-hal yang positif. Memang cukup sulit melakukan sekresi ilmu secara tidak langsung, hanya saja apa salahnya dicoba. Ada beberapa tips memulai "sekresi ilmu" tidak langsung (menulis) :
1. Mulailah dari kehidupan sehari-hari, maksudnya pengalaman, hobi, atau curhat juga boleh diselingi "tips move on ala gue" misalnya hehe, Baik buruk pengalaman, terkadang memberi hikmah bagi diri sendiri dan orang lain hehe. Kalian tahu hal ini bisa secara tidak langsung meginspirasi seseorang, keren kan jadi inspirator?
2. Share hal baru yang menarik dan positif dari sumber terpercaya. Ingat, bagikan hal-hal yang positif, biar sekresi ilmu kita berdampak positif juga bagi kita. Berikanlah hal-hal yang bisa memotivasi orang lain menjadi lebih baik lagi. "Kewajiban berjilbab bagi muslimah", misalnya. Nah, kerenkan jadi motivator?
3. Share juga ilmu yang baru saja kamu dapatkan, "tutorial praktikum" misalnya. Actually, itu akan sangat
membantu bagi anak-anak semester bawah, kan sayang ilmunya gak dibagiin? serius deh, pas dia nemu web kamu yang berisi tutorial lengkap, pastilah seribu do'a terapal indah darinya hihihiii. Keren dong jadi tutor?
4. Coba deh, sekali-kali bikin tulisan ilmiah. Kan lumayan, sambil ngubek-ngubek jurnal-jurnal penelitian, baca buku-buku, dan berusaha update perkembangan terbaru dunia sains. Masa updatenya media sosial aja? hihi. Dan bisa saja suatu saat nanti tulisan kita adalah mentor bagi sumber penelitian seseorang? 

Dan betapa kerennya mekanisme sekresi ilmu, kenapa? karena sekalipun dikeluarkan sebanyak-banyaknya tetap bermanfaat bagi tubuh, dan juga memberi efek banyak bagi orang lain. Jadi, bagikanlah apa yang bisa kamu bagi, katakanlah apa yang bisa kamu katakan, tulis apa yang bisa kamu tulis, ingat yang positif!

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain."




29 Januari 2015
Jemari's
Winesfin Refti


***
Dear, pengunjung blogku.

Mohon do'anya, semoga semeter 4 ini kuliahku lancar, IP dan IPK semester ini meningkat, rezeki orangtuaku lancar biar bisa bayar UKT, dan semoga bisa ikut lomba dan menang, juga semoga diberi kesempatan mendapatkan lagi apa yang sudah didapatkan 1 tahun kemarin. Aamiin.

Do'a yang sama untuk kalian, barokallah....

Oiya, terkadang mungkin tulisanku belum sempurna. Silahkan sampaikan kritik dan saran kalian di kolom komentar. Dan aku selalu terbuka bagi kalian yang ingin berdiskusi.
Winesfin Refti


Komentar