Langsung ke konten utama

Jarum dan benang

Bicara soal jarum dan benang, saat di kost-an, ini yang bikin aku selalu ingat rumah :" Mama sama bapak selalu rewel soal baju/celana yang "robek/bolong". Bukan apa-apa sih, kata bapak itu mencerminkan banget betapa malasnya kita, haha.

"Apalagi, ayuk cewek."

Duh, fix. Andalan banget ini, haha.

Makanya agak bersalah aja saat membiarkan beberapa baju/celana di kost-an yang robek -akibat terlalu atraktif-, disini mana ada yang ngingatkan? mau dibiarkan robek sampe lulus kuliahpun gak masalah. Toh mama dan bapak mana tau. Jadilah, sore itu di waku yang sengaja "disenggang-senggangkan" aku beli jarum, dan benang juga tentunya. Sepaket, kayak aku sama kamu, saling melengkapi merajut kasih #EHHHH. Mulai menjahit, aku makin ingat rumah hiks :" ingat bapak, mama, adek yang selalu setia mendengarkan ceritaku, makanan rumah, kucing-kucing, ah tiba-tiba ...only hate the road when I missin' home.

Setidaknyalah, obat rindu ini adalah baju/celana robek yang bisa dipake lagi. HAHA.

.
.
.

"Kelak sama pasanganmu, jadilah seperti jarum dan benang. Saling melengkapi. Enggak fungsional kalau terpisahkan. Bermanfaat bagi orang banyak, bikin sesuatu yang baru pun memperbaiki yang lama. Sama-sama."

"...makanya jangan malas jahit. Biar nanti, punya pasangan yang mau diajak kerjasama kayak jarum dan benang.''

Kalau di rumah, bakal denger petuah ini pas lagi jahit hihi. Mantra ampuh biar mau jahit pakaian robek, Ah mama bapak :"



Jemari's
Late post, 5 November 2016 (Inderalaya)

Komentar