Kisah secara definitif,
hanyalah tentang suatu kejadian. Lebih lanjutnya, akan cukup luas jika ini
bicara tentang sejarah, dongeng, mitos, fabel, bahkan kisah kasih. HAHA. Bagiku,
kisah adalah yang masih bisa dikisahkan. Cukup.
Ada banyak kisah dalam
hidup, saling sambung-menyambung setiap harinya. Atau kalaupun putus? Boleh
jadi itu berlanjut di dimensi waktu selanjutnya. Mungkin saja. Hanya tergantung
kau, mau dilanjutkan atau dihentikan? HAHA. Bagiku, kisah harus tetap punya ending jelas, pun jika akhirnya harus question ending itu adalah pilihan
terakhir. Hanya saja, kisah tetaplah yang masih bisa dikisahkan –lagi-, jika
malah menyesakkan segera akhiri dan tinggalkan. Cukup.
Kisah tidak melulu
tentang kebahagiaan, bisa jadi kepedihan. Karena kisah bisa jadi inspirasi atau pelajaran, bahkan keduanya sekaligus. Bahagia dan sedih tidak salahnya dibagi dan
semoga saja “kadarnya” tetap sesuai porsi. Namun, kisah tetaplah yang masih
bisa dikisahkan –lagi-, jika menurutmu masih bisa? Kisahkanlah! Jika tidak bisa?
Segera lupakan. Cukup.
Kisah adalah yang masih
bisa dikisahkan? Sederhana, karena sungguh terkadang aku yang sering lupa
kisahku. HAHA. Maka aku yang pelupa ini, senang sekali berkisah J
berharap jika suatu waktu lupa, ada yang ingat. Jadi seringnya yang kuingat
malah ekspresi orang-orang yang dengar kisahku, HAHA. Senang pulak-lah, liat
mereka ketawa, sedih, bingung dengar kisahku. HAHA.
Itulah kenapa aku suka
menulis, setidaknya ini media berkisah macam-macam kisah. Entah itu fiksi atau
nyata, yang terpenting masih bisa
dikisahkan (re : boleh dibagi dan bisa diterima).
.
.
.
Kisah
adalah yang masih bisa dikisahkan. Cukup.
Jemari's
Jemari's
Komentar
Posting Komentar