Kau bilang padanya tidak akan apa-apa, suatu saat ada apa-apa, kau akan apa? -Winesfin, setahun lalu-
Malam ini, rintik kembali terdengar menyentuh bumi dengan berisik, tapi tetap saja turun membawa ketenangan. Katanya, rintik hujan selalu mampu menerbangkan partikel-partikel kenangan di masa lampau? Terlepas benar tidaknya, aku nyatanya sudah menghidu dalam-dalam satu kisah masa lalu.
Tepatnya satu tahun lalu, aku tiba-tiba terlibat dalam konflik antara dua pihak, sebut saja Alfa dan Beta. Beta, yang mempunyai sebuah cita-cita dan Alfa bertanggung jawab mewujudkannya. Tetapi di perjalanannya, Alfa ingin berhenti, dan Beta bukanlah pihak yang satu frekuensi, dia ingin Alfa terus berjuang. Lalu katakanlah, salah satu pihak -Beta- mengajakku untuk menemaninya, berkonspirasi untuk mengubah pendirian Alfa. Singkat cerita, aku menyanggupinya, karena kutahu tujuan mereka terikat di satu simpul kesadaran yang sama. Kebahagiaan kedua belah pihak.
Berusaha meyakinkan, kita bilang Alfa akan baik-baik saja di pilihan jalur ini, lagipula aku juga sedang berada di jalur yang sama. Dan buktinya, aku baik saja. Alfa hanya perlu berjuang lebih keras dan tidak berburuk sangka pada rute takdir ke depannya. Jalanan memang akan panjang, tapi sesekali Alfa boleh menepi, menikmati secangkir kopi di kedai pinggir jalan misalnya. Alfa harusnya tahu, bukankah akan sulit memulai langkah dari awal perjalanan baru, ketimbang meneruskan langkah-langkah walau tertatih?
Dan akhirnya Alfa setuju, dia mengikutinya. Saranku, dan Beta.
Aku memandang keluar jendela, memastikan rintik yang masih betah bercengkrama dengan bumi. Belum akan reda, maka kilasan kisahku, bersama Alfa dan Beta masih berlanjut.
Selang enam bulan kemudian, Alfa akhirnya benar-benar menyerah. Bukan, maksudku tidak berhenti untuk membahagiakan Beta. Dia hanya ingin keluar dari jalur yang dipilihkan Beta, itu artinya dia tidak baik-baik disana. Jalur yang sesuai untukku, bukan berarti Alfa juga. Bagiku dan Beta baik, bagi Alfa belum tentu. Lalu, jika ada apa-apa begini, aku akan apa?
Rasa-rasanya aku yang katakan awalnya peduli, malah sekarang kesannya ikut campur. Karena peduli artinya memahami, sedang rasanya aku tidak cukup tahu untuk paham apa-apa tentang Alfa dan Beta. Salahku, karena sedari awal adalah sosok tidak netral yang memihak Beta, tanpa memikirkan apakah Alfa terpaksa? Alfa baik-baik saja? Inilah yang namanya ikut campur, rasa peduli perlahan sepertinya terkikis, karena hadirku hanya sebagai pihak yang menyudutkan Alfa. Jahatnya...
Alfa dan Beta, dua orang yang terikat dalam hubungan yang tidak akan mungkin dipisahkan, mereka berada dalam satu aliran darah. Harusnya keduanya berada pada sinyal yang sama, maka harusnya tugasku hanyalah membawa mereka pada ruang hangat obrolan, hati ke hati. Maka, di penghujung kisah ini, aku memutuskan untuk menjadi pihak netral...meyakinkan Beta. Kalau, Alfa punya caranya sendiri untuk membuat Beta bahagia.
Kepada Alfa, silahkan bilang aku ikut campur. Ikut campur, tapi karena aku peduli.
Rintik tak terdengar lagi, artinya hujan reda. Dan kisah masa lampau ini kuusaikan saja, bolehkan?
At least, I'm eager to please everyone. Exactly, yes. I totally did...
Jemari's
The theme is more beautiful than before. I like it. Ahh.. Alfa Beta muluuk. Kapan si Delta? Siapa Delta?? Daku juga tak tahu..
BalasHapusThank you so much my fav reader ehehe, anw itu tema lama udah sejak hampir 5 th lalu, emang mesti diganti biar fresh π jangan ditambah Delta mi, nanti kisah ini tambah rumit dan tak usai-usai bhaakkaka
HapusAda uang masih sama. Kamu menggunakan waktu di belahan bumi mana, btw?? Jangan berada di Amazon. Daku tak ada di sana.
BalasHapusIyaa nih aku kudet dimana ngubah pengaturan waktunya? Wkwk biarkan saja yaa dia error hihi π
HapusWINEEESSSS πππ
BalasHapusHallo chan chan, duh jd malu ketahuan curhatπ
Hapus